Telkom University – TelUtizen, dalam artikel ini kita akan menjelajahi konsep yang fundamental dalam suatu penelitian, yaitu FGD. FGD singkatan dari Focus Group Discussion merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang pandangan dan pengalaman peserta terkait suatu topik tertentu. FGD tidak hanya menjadi alat penting dalam pengumpulan data, tetapi juga sebagai elemen integral guna menggali pemahaman mendalam terkait berbagai aspek keilmuan. Melalui artikel ini, kita akan membahas apa itu Focus Group Discussion (FGD), tujuan dan tahapan FGD, serta perbedaan antara FGD dan interview.
Pengertian Focus Group Discussion (FGD)
FGD merupakan bentuk wawancara semi-terstruktur dengan fokus pada topik yang telah ditetapkan sebelumnya dan dipandu oleh seorang moderator ahli. Dalam konteks penelitian kualitatif pada ilmu sosial, jenis diskusi ini dapat diselenggarakan sesuai dengan kesepakatan atau berkaitan dengan pengembangan produk. Proses dimulai dengan pertanyaan dari moderator, diikuti oleh tanggapan dan diskusi antar peserta. Moderator memiliki peran kunci dalam memastikan terciptanya diskusi yang produktif dan pengumpulan opini maksimal dalam batas waktu tertentu. Keseluruhan diskusi dirancang dengan suasana santai sehingga mampu memberikan setiap peserta ruang untuk menyampaikan pendapat tanpa merasa tertekan.
Penentuan kandidat untuk FGD didasarkan pada pertimbangan yang beragam, tergantung pada tujuan khususnya. Jika tujuannya adalah riset pasar, perusahaan akan mencari kandidat yang sesuai dengan target demografis. Faktor demografis yang melibatkan analisis karakteristik kelompok individu berdasarkan umur, ras, dan jenis kelamin, menjadi penentu utama dalam pemilihan kandidat.
Tujuan Focus Group Discussion (FGD)
Tujuan umum dari Focus Group Discussion (FGD) adalah untuk menyatukan persepsi mengenai isu, topik, atau minat tertentu dalam dunia kerja, dengan harapan dapat mencapai kesepakatan dan pemahaman baru terkait isu yang dibahas.
Dalam wawancara karyawan, FGD digunakan untuk menilai tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir dari kandidat. Apabila sudah memasuki dunia kerja, para kandidat akan menghadapi berbagai permasalahan. Untuk itu, FGD mampu menjadi wadah untuk menguji kemampuan peserta dalam menghadapi masalah, dengan harapan pihak perusahaan dapat memperoleh gambaran komprehensif mengenai potensi yang dimiliki oleh pelamar.
Tahapan dalam Focus Group Discussion
Setelah mengetahui tentang FGD, hal penting lainnya yang wajib diketahui TeUtizen ialah tahapan-tahapan untuk melaksanakan FGD tersebut. Secara garis besar, terdapat enam tahapan yang meliputi:
- Memilih Moderator
Langkah pertama dalam Focus Group Discussion adalah pemilihan moderator. Dalam hal ini, perlu diketahui bagaimana peran moderator dalam kegiatan diskusi. Seorang moderator memiliki tanggung jawab untuk mengelola diskusi sehingga tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.
Kriteria utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan moderator FGD meliputi:
- Profesionalisme
- Kemampuan berpikir kritis
- Keahlian dalam analisis
- Komunikasi yang jelas dan lugas
- Sikap objektif dan netral
- Kemampuan menjadi tegas namun tetap tenang
- Keterampilan mendengarkan dan mengamati
- Menyiapkan Tim
Setelah itu, tim perlu dibentuk untuk memperlancar proses diskusi. Jumlah anggota tim bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal ini, diperlukan adanya pendistribusian tugas atau peranan peserta diskusi. Setelah tim terbentuk, langkah selanjutnya adalah menentukan tanggal dan lokasi untuk pelaksanaan FGD.
- Mengenalkan Topik dan Mengajukan Pertanyaan
Tahap berikutnya melibatkan pembagian peserta menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah anggota dalam satu kelompok dapat disesuaikan, untuk diskusi mini bisa diisi 4-5 orang, sementara diskusi yang lebih besar dapat berisikan 8-12 orang. Setelah pembagian kelompok, moderator memperkenalkan topik, menjelaskan aturan, dan membagi waktu. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya bersifat terbuka untuk mendorong partisipasi dan pandangan dari anggota kelompok.
- Merangkum Isi Diskusi
Tim yang bertugas sebagai notulen harus dengan cermat mencatat semua poin penting dan tanggapan dari peserta selama diskusi. Penggunaan teknik rekam juga dapat menjadi alat efektif untuk memastikan informasi yang lengkap.
- Menganalisis Data
Setelah diskusi berakhir, tim yang bertugas untuk menganalisis data akan mengevaluasi catatan yang telah dibuat. Analisis mencakup evaluasi pendapat dari setiap peserta, cara mereka mempertahankan pandangan, pola diskusi yang terjadi, dan kesimpulan umum. Analisis ini penting guna mencapai tujuan FGD, yakni menghasilkan informasi yang mendalam dan komprehensif.
- Mengambil Keputusan
Langkah terakhir dalam FGD adalah mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis. Keputusan ini dapat mencerminkan pandangan umum terkait topik yang dibahas. Jika FGD dilakukan sebagai bagian dari proses seleksi, keputusan tersebut dapat berupa penentuan peserta yang memenuhi kriteria dan layak melanjutkan ke tahap berikutnya.
Perbedaan FGD dan Interview
Jumlah Peserta
FGD (Focus Group Discussion) melibatkan sekitar 4 sampai 15 peserta, di mana setiap peserta akan saling berinteraksi. Sementara, interview / wawancara umumnya melibatkan satu calon pelamar yang dinilai oleh satu atau lebih pewawancara.
Hal yang Ditanyakan
Pada FGD, peserta diberikan isu atau topik yang umumnya tidak berkaitan langsung dengan dunia kerja. Diskusi lebih berfokus pada pandangan umum terhadap suatu isu. Sedangkan pada interview, calon pelamar akan diberikan pertanyaan tentang berbagai hal sederhana dan berkaitan langsung dengan pekerjaan yang dilamar.
Hasil Akhir
FGD menghasilkan data dari interaksi kelompok terkait dengan topik yang dibahas, tidak hanya dari individu. Sementara pada interview, output yang dihasilkan ialah pihak HRD mampu mendapatkan data individual dari calon pelamar serta keputusan yang didasarkan pada penilaian terhadap kualifikasi dan keterampilan individual.
Focus Group Discussion (FGD) dapat menjadi landasan utama bagi TelUtizen untuk merespon dinamika kompleks di masyarakat. Dalam perjalanannya, FGD bukan sekadar metode pengumpulan data, melainkan cerminan keberagaman pandangan dan gagasan guna membentuk pemahaman baru. Melalui artikel ini, diharapkan TelUtizen dapat semakin terinspirasi untuk mengeksplorasi lebih jauh peran kunci FGD dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang.
Penulis: Isnaini Amirotu N | Editor: Daris Maulana | Foto: Public Relations | Content Research: Muhammad Ridha